Wednesday, December 29, 2010

I'm Say Good Bye (Translate LIrik Lagu Leaving On The Jet Plane)


Semua barangku telah di kemas
Aku siap untuk pergi
Aku berdiri di depan pintumu
Aku tidak tega membangunkanmu untuk berpamitan.

Tapi hari sudah semakin pagi dan semakin ramai
Taxi sudah menunggu dan membunyikan klaksonnya
Aku sudah siap berangkat

Ciumlah aku dan senyumlah untukku
Katakan kau akan menungguku
Peluklah aku seakan tak kau lepaskan
Karena aku akan terbang bersama pesawat jet
Aku tidak tahu kapan kembali
Oh Say , Aku harus pergi

Sering kali aku mengecewakanmu
Sering kali aku bermain-main , tapi tahukah kau
Mereka tidak berarti apa-apa bagiku
Tiap tempat yang aku kunjungi, teringat padamu
Tiap lagu yang aku nyanyikan,ku nyanyikan untukmu
Saat aku kembali , aku akan melamarmu

Kini saatnya , untuk meninggalkan mu
Sekali lagi izinkan aku menciummu
Tutuplah matamu, aku akan berada dalam perjalanan

Bermimpi tentang suatu hari,
Dimana aku tidak ingin hidup sendiri
Demi waktu, aku ingin berkata.........

Thursday, December 23, 2010

Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) Sulteng


Letak

Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) tertetak sekitar 20 km arah Tenggara kota Palu (menuju Kulawi atau Napu). Secara Geografis terletak pada 1190 58' - 1200 16' Bujur Timur dan 1° 8'- 10 3 Lintang Selatan. Secara Administratif pemerintahan, taman nasional ini teletak di wilayah Kabupaten Donggala dan Sigi. Di bagian utara, berbatasan dengan Dataran Lembah Palu dan Dataran Lembah Pablo, sebelah timur berbatasan dengan Dataran Lembah Napu, sebelah selatan dengan Dataran Lembah Bada, dan sebelah barat dengan Sungai Lariang dan dataran Lembah Kulawi.


Dasar Hukum

Secara hukum, Taman Nasional Lore Lindu dikukuhkan oleh Menteri Kehutanan dan Perkebunan melalui Keputusan No. 464/Kpts-Il/1999 tanggal 23 Juni 1999 dengan luas kawasan 217.991,18 ha. Sedangkan untuk pengelolaanya, berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan No. P.03/Menhut-II/2007, sejak Tanggal I Februari 2007, diserahkan kepada Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu.


Geologi

TNLL terletak di sekitar pertemuan lempengan benua yang membentuk pulau sulawesi. Efek dan benturan lempengan mi membentuk kawasan TNLL sehingga daerah mi merupakan pertemuan flora dan fauna dan masing-masing lempengan. Akibat dart adanya penyatuan lempeng tersebut, tidak mengherankan jika di TNLL banyak terdapat lipatan dan perubahan bentuk dan massa daratan sejak pulau mi terbentuk pertama kali. Keadaan tanah di TNLL bervariasi dan yang belum berkembang (entisol), sedang berkembang (inseptisol hingga yang sudah berkembang (alfisol dan sebagian kedil ultisol.

Iklim

Secara keseluruhan, curah hujan di TNLL bervariasi antara 2000-3000 mm/tahun di bagia utara dan 3.000-4.000 mm/tahun di bagian Selatan. Suhu bekisar antara 22-34°C. Rata-rata kelembaban udara adalah 86% dengan kecepatan angin rata-rata 3,6 km/jam.

Flora

Tumbuh-tumbuhan Sulawesi yang kaya dan endemik merupakan satu dan yang paling sedikit dipelajari dan pulau-pulau utama Indonesia, balk dabam hal komposisi taksonomi serta karakteristik-karakteristik ekologi. Distribusi geografis dan tipe vegetasi bergantung pada banyak faktor lingkungan, seperti ketinggian, temperatur, curah hujan, drainase, dan kondisi-kondisi tanah.

Secara umum, hutan TNLL dibagi kedalam 3 tipe hutan utama, sebagai berikut:

Hutan Dataran Rendah (Lowland Forest) tipe hutan mi berada pada kawasan hutan dengan ketinggian dibawah 1.000 mdpl. Jenis tumbuhan yang dapat ditemui di kawasan mi, antara lain: Rotan (Callamus spp.), Beringin ((Ficus spp.), pohon raksasa Leda (Eucalyptus deglupta), Aren penghasib bahan gula (Arenga pinnata), Kepayang (Pangium edule)sertajenis Artoca,pusspp. yang kulitnya biasa digunakan sebagai bahan pembuat pakaian kulit potion (dalam bahasa bokab : fuya).
Hutan Pegunungan Rendah
Pada ketinggian antara 1.000 s/d 1.500 mdpl dapat dijumpai tipe hutan pegunungan bawah. Di kawasan mi pohon tumbuhlebih pendekdengan diameteryang lebih kecil. Jenis flora yang tumbuh di kawasan mi, antara lain : Berbagai Epiphyte termasuk 88 spesies anggrek yang tebah diketahui,jenis pakis yaitu Asplenium sp. dan Platycerium sp., terdapat juga Pohon Uru dan Damar (Agat his dammara).
Hutan Kayu Alpin
tipe hutan ini terdapat pada ketinggian diatas 2.000 mdpl. Daun-daun tumbuh kecil. Lumut tumbuh tersebar menutupi Iantai hutan. Kabut menjaga udara tetap lembab. Curah hujan yang tinggi mengakibatkan pencucian hara tanah (Nitrogen), sehingga kesuburan tanah berkurang. Spesies kantung Semar (Nepenthes sp.) Mendapat tambahan nutnsi dengan menjebak serangga yang masuk kedalam bunganya.

Hutan Sekunder. Selain tiga tipe utama di alas, terdapat pula hutan sekunder, yaitu hutan yang telah pernah dibersihkan untuk perladangan berpindah, kemudian ditumbuhi vegetasi sekunder, seperti Cemara (Casuarina sumatrana) serta tegakan campuran antara Wanga (Figafetta filans) dan Leda (Eucalyptus deglupta).

Fauna

Taman Nasional Lore Lindu juga kaya dengan fauna khas Sulawesi dan sudah dikenal di kalangan internasional, diantaranya sebagai benkut:

Mamalia: Anoa (Bubalus depressicomis dan Bubalus quarlessi), babi rusa (Babyrusa babyrousa), Palanger Sulawesi (Phalanger celebencis), Tarsius (Tarsius dianae), Monyet Sulawesi (Macaca tonkeana), Cifet (Macrogalidia musschenbroeckii).

Burung: Maleo (Macrocephalon maleo), Rangkong (Rhyticeros cassidix), Elang Sulawesi (Spizaetus lanceolatus) dan burung pegunungan lainnya.

Reptilia : Ular Piton (Python reticulatus), King Kobra (Ophiophagus hannah), Ular Pembalap (Elapheeiythrura dane.jansen) dan 64 jenis ular lainnya. Ditemukan juga 21 jenis cicak besar.

Serangga: Berbagi jenis serangga seperti kupu-kupu, kumbang dan berbagai serangga lainnya.

Budaya

Masyarakat yang hidup di sekitar kawasan TNLL sebagian besar merupakan suku ash, yang terdiri atas Suku Kaili (Kaili Ledo, Kaili Ija, Kaili Ado, kaili Moma, Kaili Tohulu dan Kaili Da'a),

Kulawi, Behoa, Pekurehua dan Bada.Selain suku ash, terdapatjuga para pendatang, seperti suku Bugis, Jawa, Toraja dan Bali. TNLL juga kaya akan berbagai budaya kesenian masyarakat, seperti tarian rego.

Megalith

Keunikan lain yang dimiliki oleh TNLL adalah adanya Megalith atau Batu besar peninggalan prasejarah pada zaman batu. Batu-batu tersebut diperkirakan barasal dan masa 3.000-1.300 SM. Terdapat sekitar 419 Megalith yang tersebar di dalam dan sekitar kawasan TNLL, dengan nncian :43 di daerah Lore Utara, 306 di Lore Tengah, 57 di Lore Selatan dan 13 buah di Kulawi.

Patung-patung megalith mi diperkirakan sebagai patung-patung pemujaan para nenek moyang. Patung megalith yang tertinggi berukuran 4 meter, tetapi kebanyakan berukuran 1,5 sampai 2,5 meter. Ada 5 klasifikasi megalith, yaltu : patung-patung batu, kalamba, tutu'na, batu dakon dan bentuk lainnya.

Obyek Wisata

Terdapat berbagai obyek wisata alam yang sangat menank di kawasan TNLL, seperti Panorama alam Danau Lindu, Air terjun Wuasa, Danau Tambing, jalur track wisata, lokasi birdwatching, lokasi pengamatan satwa, Camping ground, dan Megalith.

Olovatu River Tubing

Booking Now..