Gunung sidole merupakan salah satu
gunung yang sering di daki oleh para pendaki yang berada di Kota Palu dan
sekitarnya, tetapi jarang para pendaki diluar Sulawesi tau akan gunung ini.
Gunung yang terletak di daerah perbatasan antara Kabupaten Donggala dan Kabupaten
Parigi Moutong ini memiliki ketinggian sekitar 2099 Mdpl, karena terletak di
daerah perbatasan, gunung ini banyak memiliki jalur pendakian untuk sampai di
puncaknya.
Apabila di daki dari sisi
barat/Kabupaten Donggala bisa melalui Desa Wani dan Desa Toaya sedangkan jika
di daki dari sisi timur/Kabupaten Parigi moutong bisa melalui Desa Marantale,
Desa Towera, dan Desa Alo’o (sumber :
Ojan Rajawali dan WAPA Virus). Untuk disaat sekarang para pendaki hanya
banyak menggunakan jalur dari Desa Aloo yang terletak di Kec. Ampibabo, Kab.
Parigi moutong.
Gunung yang sangat cocok didaki diakhir pekan ini banyak juga menyimpan satwa endemik sulawesi diantaranya anoa, burung alo, dan bermacam-macam serangga, sayangnya jumlah populasi mereka disaat sekarang sudah menurun akibat perburuan yang dilakukan oleh tangan-tangan jahil. Berikut detail transportasi dan jalur pendakian dari Desa Aloo :
Gunung yang sangat cocok didaki diakhir pekan ini banyak juga menyimpan satwa endemik sulawesi diantaranya anoa, burung alo, dan bermacam-macam serangga, sayangnya jumlah populasi mereka disaat sekarang sudah menurun akibat perburuan yang dilakukan oleh tangan-tangan jahil. Berikut detail transportasi dan jalur pendakian dari Desa Aloo :
Alur
Transportasi :
- Terminal
Mamboro Palu – Desa Toga (Ampibabo) KL 80 Km, 3,5 Jam.
Naik Bus/Rental
jurusan Ampibabo turun dipertigaan tugu perdamaian desa Toga, ongkos Rp 40.000.
- Desa
Toga – Desa Aloo
Sewa jasa ojek,
Ongkos Rp15.000,
Karena tidak adanya
gerbang start pendakian, setelah sampai di Desa Aloo kita meminta bantuan
kepada KPA Laskar Puncak yang berada di desa tersebut untuk sebagai guide. Atau
bisa juga kita meminta bantuan ke WAPA Virus (sebuah kelompok pecinta alam yang
berada di desa Toga/Ipul-082191811811).
Jalur
Pendakian :
- Desa
Aloo – Pos 1
Jalan setapak yang
agak landai serta dibalut dengan ribuan pohon coklat dan durian, waktu tempuh
1,5 Jam.
- Pos
1 – Pos 2
Untuk menuju ke pos 2
kita hanya cukup melawan arus sungai serta selalu mengambil jalur sebelah kiri
jika mendapati percabangan air, disini pendaki akan menyebrangi sungai sekitar
20 kali dengan hanya satu anak sungai. Waktu tempuh jalur ini memakan hingga
1,5 jam.
Di pos 2 ini kita
bisa mendirikan tenda untuk mempersiapkan fisik esok hari, disini air sangat
melimpah.
-Pos
2 – Pos 3
Setelah menggikuti
arus sungai sekitar 3 menit, jalur akan berubah dengan mengikuti punggungan
yang terjal serta tanah yang basah. Di
jalur ini kita akan sering menjumpai tumbuhan rotan disebelah kiri kanan
jalur. Diwajibkan untuk para pendaki membawa persediaan air yang cukup,
dikarenakan jalur menuju pos 3 hingga puncak tidak terdapat sumber mata air. Apabila
kita beruntung, di jalur ini juga kita akan dapat mendengar dan melihat
aktifitas burung alo yang terbang berpindah dari pohon satu ke pohon yang lain.
Waktu tempuh hingga 4-5 jam.
- Pos
3 - Puncak
Dari pos 3 untuk
menuju puncak jalurnya sudah semakin jelas dan tidak terlalu terjal, sesekali
kita akan berjalan di punggungan yang landai.waktu tempuh 1 – 2 jam.
- Puncak
Luas puncak Gunung
Sidole hampir sama dengan dua buah lapangan volley dengan memiliki ketiinggian
2099 Mdpl. Di puncak kita bisa mendirikan tenda, disini juga terdapat sumber
mata air. Dari puncak ini kita bisa melihat dua sisi pemandangan yang berbeda,
di sisi timur kita bisa melihat Teluk tomini dan disisi barat pemandangan Teluk
dan Kota Palu.
Keterangan :
1.
Wajib membawa guide,
bisa penduduk lokal atau kelompok pecinta alam setempat yang sudah pernah ke
puncak sebelumnya.
2.
Hati-hati dengan
serangan pacet dari pos 2 ke pos 3.
3.
Dari puncak kita juga
bisa melihat serpihan pesawat yang jatuh sekitar tahun 1974 (sumber: warga
setempat), dengan menuruni punggungan sebelah barat, jalur menuju ke serpihan pesawat sudah jelas dengan
adanya stringline, memakan waktu hingga
1 jam perjalanan.
“Maaf jika tedapat susunan kalimat
yang salah/new writer Onald Vacundez”
Gallery Gunung Sidole :
Serpihan Pesawat Yang diperkirakan jatuh tahun 1974 :
No comments:
Post a Comment